BENTUK - BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Bentuk
interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yaitu asosiatif (mengarah pada
persatuan) dan diasosiatif (mengarah pada perlawanan/oposisi)
A. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi
sosial asosiatif memiliki sifat yang positif, artinya proses ini
mendukung untuk mencapai tujuan. Bentuk-bentuk proses asosiatif di
antara lain:
1. Kerjasama (Cooperation)
Adalah usaha bersama antar individu maupun kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Kerjasama biasanya terjadi karena adanya
kepentingan/tujuan yang sama dan adanya ancaman dari luar.
Bentuk – bentuk kerjasama (Cooperation) dapat berupa :
- Gotong Royong adalah
bentuk kerjasama yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan
pekerjaan yang berkaitan dengan orang-orang yang turut berpartisipasi
dalam pekerjaan tersebut. (ex: Gotong royong membersihkan selokan di
kampung agar terhindar dari banjir)
- Bargaining adalah kegiatan pertukaran barang maupun jasa antara individu maupun
antara organisasi tertentu. (ex: Tuan A menjual ayam kepada Tuan B)
- Kooptasi adalah penerimaan unsur baru kepimpinan dan pelaksaan ketanageraan
organisasi sebagai satu-satunya alternatif untuk mencegah konflik. (ex:
penerimaan hukum islam di Daerah Istimewa Aceh)
- Koalisi adalah kombinasi yang dilakukan oleh dua organisasi atau lebih untuk mencapai
tujuan yang sama. (ex: koalisi partai untuk mengusung bakal calon
walikota)
-
Joint Venture merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan dua perusahaan atau lebih
untuk mengerjakan proyek tertentu. (ex: Bintaro Jaya property bekerja
sama dengan Agung Sedayu Group untuk membangun unit apartemen mewah)
2. Akomodasi (Accomodation)
Adalah proses penyesuaian dalam upaya mengatasi konflik atau ketegangan.
Bentuk-bentuk Akomodasi antara lain :
- Koersi: adalah penyelesaian konflik dengan jalur paksaan. (ex: penggunaan apparat militer atau kepolisian untuk meredam kericuhan)
- Kompromi: ialah
upaya meredakan konflik dengan menurunkan tuntutan dan memahami pihak
lain. (ex: gencatan senjata antara Israel dan Palestina)
- Arbitrase: adalah penggunaan pihak ketiga (netral) untuk menentukan keputusan terbaik dalam pemecahan masalah.
- Mediasi: merupakan penggunaan pihak untuk membantu menyelesaikan perselisihan dengan cara membantu proses perundingan.
- Konsiliasi: adalah upaya mempertemukan pihak yang berselisih untuk tercapai kesepakatan damai.
- Toleransi: adalah perasaan yang tanpa disadari muncul untuk menghindarkan dari perselisihan.
- Stalemate: terjadi
apabila kedua belah pihak sama kuatnya, sehingga pertentangan berhenti
dengan sendirinya (ex: konflik Amerika Serikat dengan Uni Soviet di
zaman dahulu)
3. Asimilasi
Adalah proses menghilangkan batasan-batasan budaya yang ada di antara
orang-orang atau kelompok manusia. Hal ini dilakukan untuk menghindari
konflik yang bersumber dari perbedaan kebudayaan. Dari proses asimilasi
ini muncul budaya baru yang seakan-akan menghilangkan akar budaya asalnya.
Misal, pendatang dari Jawa datang ke Papua dan menikah dengan penduduk
lokal. Dan dari individu masing-masing melahirkan kebudayaan baru.
4. Akulturasi
Adalah penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, di mana ciri
khas dari budaya masing-masing tersebut tidak hilang. Contohnya adalah
akulturasi budaya Hindu-Islam yang tampak pada Masjid Kudus.
Bentuk – bentuk kerjasama (Cooperation) dapat berupa :
- Gotong Royong adalah
bentuk kerjasama yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan
pekerjaan yang berkaitan dengan orang-orang yang turut berpartisipasi
dalam pekerjaan tersebut. (ex: Gotong royong membersihkan selokan di
kampung agar terhindar dari banjir)
- Bargaining adalah kegiatan pertukaran barang maupun jasa antara individu maupun
antara organisasi tertentu. (ex: Tuan A menjual ayam kepada Tuan B)
- Kooptasi adalah penerimaan unsur baru kepimpinan dan pelaksaan ketanageraan organisasi sebagai satu-satunya alternatif untuk mencegah konflik. (ex: penerimaan hukum islam di Daerah Istimewa Aceh)
- Koalisi adalah kombinasi yang dilakukan oleh dua organisasi atau lebih untuk mencapai
tujuan yang sama. (ex: koalisi partai untuk mengusung bakal calon
walikota)
- Joint Venture merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan dua perusahaan atau lebih untuk mengerjakan proyek tertentu. (ex: Bintaro Jaya property bekerja sama dengan Agung Sedayu Group untuk membangun unit apartemen mewah)
- Koersi: adalah penyelesaian konflik dengan jalur paksaan. (ex: penggunaan apparat militer atau kepolisian untuk meredam kericuhan)
- Kompromi: ialah upaya meredakan konflik dengan menurunkan tuntutan dan memahami pihak lain. (ex: gencatan senjata antara Israel dan Palestina)
- Arbitrase: adalah penggunaan pihak ketiga (netral) untuk menentukan keputusan terbaik dalam pemecahan masalah.
- Mediasi: merupakan penggunaan pihak untuk membantu menyelesaikan perselisihan dengan cara membantu proses perundingan.
- Konsiliasi: adalah upaya mempertemukan pihak yang berselisih untuk tercapai kesepakatan damai.
- Toleransi: adalah perasaan yang tanpa disadari muncul untuk menghindarkan dari perselisihan.
- Stalemate: terjadi apabila kedua belah pihak sama kuatnya, sehingga pertentangan berhenti dengan sendirinya (ex: konflik Amerika Serikat dengan Uni Soviet di zaman dahulu)
B. Interaksi Sosial Disasosiatif
Interaksi sosial disasosiatif adalah kebalikan dari interaksi sosial
asosiatif. Apabila proses sosial asosiatif bersifat mendukung dan kerja
sama. Proses sosial disasosiatif bersifat persaingan, konflik, atau
perlawanan. Bentuk-bentuk interaksi sosial disasosiatif antara lain:
1. Persaingan (Competition)
Adalah proses sosial individu atau kelompok orang untuk meraih
kemenangan dengan adil dan terbuka. Sehingga tidak menimbulkan benturan
fisik atau ancaman.
(Contoh: Andy berkompetisi secara sehat dengan Arin untuk mendapat IP tertinggi di jurusannya)
2. Pertentangan
Adalah proses sosial yang baik secara sadar maupun tidak sadar
menentang pihak lain disertai ancaman dan kekerasan. Biasanya timbul
akibat perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga
dapat menimbulkan jurang pemisah (gap) di antara mereka.
(Contoh:
Pertentangan calon walikota partai dan calon walikota partai B yang
disebabkan perbedaan kepentingan politik. Sehingga apapun yang
dilakukan oleh salah satu pihak tetap akan dipandang salah oleh pihak
lain. Inilah yang disebut dengan jurang pemisah sosial tersebut.)
3. Kontravensi
Ialah bentuk interaksi sosial yang
berada di antara persaingan dan pertentangan. Biasanya muncul akibat
ketidakpuasan terhadap seseorang. Sikap tersebut tidak akan ditampakkan
secara jelas dan dapat berubah menjadi sifat benci, namun tidak akan
sampai hingga tingkat pertentangan atau pertikaian.
(Contoh: Seorang pegawai menjelek-jelekkan teman kerjanya karena tidak suka dengan perilakunya.)
Begitulah bentuk interaksi
sosial asosiatif dan disasosiatif dari saya, apabila ingin menggunakan
artikel ini untuk referensi mohon cantumkan URL yang ada di atas
halaman. Terima kasih
(Contoh: Seorang pegawai menjelek-jelekkan teman kerjanya karena tidak suka dengan perilakunya.)
Begitulah bentuk interaksi sosial asosiatif dan disasosiatif dari saya, apabila ingin menggunakan artikel ini untuk referensi mohon cantumkan URL yang ada di atas halaman. Terima kasih
Merkur 38c Safety Razor - XN Games
ReplyDeleteMERKUR 38C Safety Razor. Made in Germany. 메리트카지노 Made in Solingen. It has a long and comfortable handle. Comes with two double edge 온카지노 blades. Rating: 4.5 · 6 reviews · $55.97 · 메리트 카지노 쿠폰 In stock